Aren, arenga pinnata merupakan tanaman multiguna, karena tanaman ini selain sebagai sumber produksi berbagai macam produk yang bernilai ekonomis seperti gula, kolang-kaling, ijuk, bahan bangunan, tepung aren, juga berfungsi sebagai tanaman pencegah erosi tanah.
Provinsi Banten
dikenal sebagai salah satu sentra produksi aren di Indonesia dengan luas areal
tanaman lebih dari 1.633 ha. Gula aren sebagai hasil utama dengan produksi
setiap bulan dapat mencapai 196,99 ton/bulan. Sementara itu kebutuhan gula aren
pasar mencapai 520,75 ton/bulan dengan demikian prospek agribisnis aren cukup
potensial.
Usaha untuk
meningkatkan produksi dan kualitas gula aren terus dilakukan baik oleh
Pemerintah Daerah maupun BPTP Banten melalui berbagai program antara lain
membangun kemitraan usaha, pembinaan teknik pembibitan dan budidaya aren, serta
peningkatan mutu dan deiversifikasi produk olahan gula aren.
Berkah Gula Aren
Gula aren memiliki keunggulan dan sifat khas yang tidak dimiliki oleh gula lain (gula tebu dan siwalan) antara lain tingginya kandungan sukrosa (84 %), protein (2,28 %) kalsium (1,35 %) dan posfor (1,37 %). Dengan demikian mengkonsumsi gula aren dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan (Tabel 1). Tabel 1. Komposisi kimia gula aren, gula tebu dan gula siwalan per 100 gr.
Berbagai bentuk olahan gula aren yang telah di lakukan oleh
pengrajin binaan BPTP Banten adalah gula cetak, gula semut aren dan gula
jahe-aren dengan hasil analisis kimia (Tabel 2).
Tabel 2. Komposisi kimia produk olahan gula aren per 100 gr
Sumber : Hasil analisis laboratorium pengujian terhadap
berbagai jenis produk gula dari Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.
PENGOLAHAN GULA AREN
Bahan baku gula aren
adalah nira yang di peroleh melalui penyadapan dengan cara mengiris ujung
lengan bunga jantan. Sebelum pengirisan dilakukan untaian bunga jantan diikat
dan diayun ayun. Bersamaan dengan mengayun, lengan bunga jantan dipukul pukul
dengan gendir atau paninggur. Hal ini dilakukan untuk membuka aliran nira dari
batang pohon. Nira akan mengalir dari bekas irisan dan ditampung dengan
menggunakan sebuah lodong.
Nira memiliki sifat
mudah mengalami kerusakan sehingga petani umumnya memberikan akar kawao pada
lodong sebagai bahan pengawet alami. Bahan pengawet alami lain yang dapat
digunakan antara lain kulit pohon manggis dan asap cair tempurung kelapa.
Kualitas nira hasil penyadapan sangat menentukan terhadap mutu gula yang
dihasilkan. Ciri-ciri nira yang berkualitas antara lain berwarna bening,
rasanya manis, berbau harum, derajat keasaman (pH) 6 – 7 dan kadar sukrosa
lebih dari 12.
Pembuatan gula aren diawali dengan penyaringan nira dengan tujuan memisahkan kotoran yang terdapat pada lodong selama penyadapan. Nira dipanaskan dengan kompor atau kayu bakar dengan suhu 100 – 117 oC hingga nira menjadi kental atau jenuh. Untuk menghasilkan gula cetak nira yang telah jenuh selanjutnya dituangkan pada cetakan dan didiamkan selama beberapa menit agar gula menjadi keras. Selanjutnya cetakan dapat dipisahkan dengan gula cetak. Berbeda dengan pembutaan gula semut, ketika nira telah mengental (jenuh) nira tetap berada pada wajan dan didiamkan sekitar 10 menit, selanjutnya di lakukan pengadukan hingga terbentuk gula dengan ukuran kecil (gula semut). Agar ukuran gula semut seragam maka di lakukan pengayakan..
Beberapa indikator mutu gula aren antara warna, bentuk, kadar air dan rasa. Indikator tersebut biasanya saling berpengaruh terhadap yang lainnya. Gula aren yang memiliki mutu tinggi umumnya berwarna kuning, cerah, tekstur keras dan rasa manis. Gula yang berwarna kuning mencerminkan tingginya kandungan gula sukrosa dan biasanya gula tersebut memiliki tekstur keras, rasa lebih manis dan umur simpan yang lebih tinggi.
Manfaat dan khasiat gula aren :
1. Sumber energi
2. Pewarna alami pada makanan
3. Membantu pencernaan, karena kandungan serat cukup tinggi
4. Menghambat penyerapan
kolesterol oleh tubuh
Ini adalah merupakan peluang bisnis bagi para petani pohon aren sebagai peluang untuk meraup keuntungan dari pohon arennya karena akan menghasilkan apabila dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat gula aren, karena dipasaran gula aren sangat manguntungkan jadi kenapa tidak selain menjadi petani padi kita juga bisa mengambil keuntungan dari pohon aren di sela-sela menunggu panen padi...
Sumber : BPTP Prov. Banten
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 12/06/2011 12:38:00 AM
gula aren adalah produk yang bagus untuk dapat dijadikan komoditas unggulan Indonesia, dan jangan lupa juga harus ada pelestarian/perkembangbiakan pohon arennya, karena pohon aren sekarang sudah sangat langka, dan banyak petani yang mengandalkan pohon yang tumbuh secara alami, bukan budidaya..
ReplyDeletegula aren atau gula merah adalah produk asli Indonesia harus dapat dikembangkan menjadi produk unggulan dan khas dari beberapa wilayah di indonesia, dan juga banyak produk turunan atau produk olahan yang terbuat dari gula aren ini. sangat berpotensi untuk terus dikembangkan dan juga menjadi produk unggulan, tapi harus ada peran masyarakat sebagai pelaku dan pemerintah sebagai pendorong UKM untuk mendapatkan modal kerja.
Delete