Asmaul Husna : Al Mutakabbir
(Yang Maha Megah / Maha Memiliki Kebesaran)
Pengertian Asmaul Husna Al Mutakabbir
Asmaul Husna Al Mutakabbir mempunyai arti Yang Maha Megah / Maha Memiliki Kebesaran, Dialah yang maha besar, Yang Maha Membuat kebesaran Diri-Nya, Yang Maha Memperlihatkan Kebesaran-Nya.
Perhatikan hadits qudsi berikut:
“ Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan keangkuhan adalah selempang-Ku, siapa yang mencoba merebutnya dari-Ku akan aku siksa.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut megandung pengertian bahwa Allah memang yang mempuyai kebesaran tidak ada yang berhak memiliki kebesaran dan keangkuhan selain-Nya, apabila ada yang angkuh dan mengaku sebagai yang maha besar berarti itu merebut kebesaran dari pada-Nya, dalam ayat qudsi tersebut yang mencoba untuk mengaku sebagai orang yang angkuh saja maka akan disiksa apalagi orang yang memang angkuh.
Sifat nama Asmaul Husna Al Mutakabbir ini ditunjukkan kpada mereka yang angkuh, arogan dan orang yang hidup bermegah-megahan serta sombong. Orang yang memandang rendah orang lain dengan hina, mereka yang cenderung meremehkan dan menolak kebenaran yang pada hakikatnya kebenaran itu berasal dari Allah SWT.
Rasul bersabda:
“ Tidak akan masuk surga seseorang di dalam hatinya terdapat sebesar atom keangkuhan, Maka, seorang bertanya, ‘Sesungguhnya adakalanya seseorang itu senang pakaiannya baik (bagus) dan sandalnya yang bagus, ‘Nabi bersabda, ‘Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, Dia menyukai keindahan. Adapun kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghina manusia.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Ra.)
Keteladanan
Asmaul Husna Al Mutakabbir ini ditujukkan kepada sifat takabur, orang yang angkuh harus segera bertobat dan mengakui Hanya Allah Yang Maha mempunyai Kebesaran/ Maha Megah, untuk itu sifat angkuh dan sombong ini harus dihindari oleh seorang manusia. Anda tahu tentang cerita Iblis yang di usir dari surga, kenapa Iblis dikeluarkan dari surga karena Iblis mempunyai sifat Sombong lagi angkuh maka ia diusir dari surganya Allah.
Sifat takabur ini terhimpun dari Kebodohan (jahiliyah) dan Kebohongan, Kebodohan ini karena mereka yang sombong lagi takabur tidak tahu akan kebesaran Allah, dan jikalau ia tahu maka ia membohongi diri mereka sendiri akan kebesaran Allah, bahwa mereka membohongi diri sendiri sebelum orang lain.
Beberapa ciri dari sikap takabur yang harus dihindari :
- Enggan beriman kepada Allah dan enggan beramal shalih.
- Selalu mendustakan ayat-ayat Allah dan mengingkari hukum-hukumnya.
- Senang berbuat dosa dan mengingkari adanya azab Allah.
- Tidak mau beriman akan hari akhir dan hati merekea ingkar kepada Allah.
- Selalu mendustakan kebenaran, senang berbuat kezhaliman (aniaya) serta suka mengajak manusia pada jalan dosa.
- Tidak mau menghamba kepada Allah.
- Berbuat sewenang-wenang.
Keteladanan dalam Bisnis
Kita kadang bertanya apa hubungannya dengan bisnis?, tentu pasti ada hubungannya dengan kita meneladani sifat Al Mutakabbir sudah jelas kita tahu bahwa Yang Maha Membesarkan adalah sifat Allah, dengan kita dapat meneladani sifaNya tersebut bisnis kita akan dibesarkan oleh Allah dan dapat bermanfaat untuk orang lain dan untuk bekal akhirat nantinya.
Dalam berbisnis tentu usaha kita ingin besar bukan, sukses yang membesarkan dan mensukseskan usaha kita pastinya adalah Allah semata dengan kita berbisnis dengan caranya Allah tentunya, dengan kita melakukan bisnis dengan cara Al Qur’an dan utusan-Nya yaitu Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Kita akan menyimpulkan dari pembahasan mengenai Asmaul Husna Al Mutakabbir,
- Kita harus megetahui bahwa Allah lah yang Maha Membesarkan, dan kita harus melakukan hal yang besar untuk dapat bermanfaat bagi orang lain.
- Tidak serta merta dalam bertindak sewenang-wenang dan berlaku angkuh, karena dengan mengetahui sifat ini akan dijauhkan dari sifat takabur dan angkuh.
- Bersifat arif dan bijaksana, karena mereka mengingat akan kebesaran Allah, dan dengan bersifat angkuh berarti ia mencoba untuk merebut kebesaran Allah, mereka tahu akan konsekuensinya mencoba merebut itu.
Beberapa wirid dan dzikir dengan lafadz “Ya Mutakabbir”
- Berdzikir dengan lafadz “Ya Mutakabbir” ( Wahai dzat Yang Maha Megah/ Maha Memiliki Kebesaran ) dengan jumlah yang tidak terbatas.
- Jika seseorang dengan bersungguh-sungguh beriman kepada Allah dan berdzikir dengan lafadz Ya Mutakabbir sebanyak 693 kali pada pagi dan sore hari, InsyaAllah akan terhindar dari perasaan Sombong, angkuh dan kehinaan sehingga semakin tunduk kepada Kebesaran Allah SWT.
Semoga dengan pembahasan tentang Asmaul Husna Al Mutakabbir (Yang Maha Megah/ Yang Memiliki Kebesaran) ini dapat menginspirasi para pembaca untuk selalu tunduk dan menambah keimanan kepada saya dan para pembaca.
Informasi lainnya mengenai Asmaul Husna dapat anda lihat dan baca di web ini yaitu
1. Asmaul Husna Al ‘Aziz
2. Asmaul Husna Al Muhaimin
3. Asmaul Husna Al Jabbar
4. Dan yang lainnya, dapat anda cari di web ini.
1. Asmaul Husna Al ‘Aziz
2. Asmaul Husna Al Muhaimin
3. Asmaul Husna Al Jabbar
4. Dan yang lainnya, dapat anda cari di web ini.
Sumber bacaan: Quantum Asmaul Husna karya Racmat Ramadhan al-Banjari
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 10/31/2015 11:30:00 PM
terima kasih atas tulisan & informasi yang diberikan.
ReplyDeletesama-sama semoga bermanfaat...
ReplyDelete