2
AR RAHIM
(YANG MAHA PENYAYANG)
The Most Merciful
Kata
“Ar Rahim” dalam Al Qur’an disebut sebanyak 95 kali. Makna kebahasaan Ar Rahim
ada tiga yaitu:
1. Ar Rahim mempunyai aka yang sama dengan
Ar Rahman
2. AR Rahman hanya disandang oleh Allah
3. Ar Rahim dapat juga dimiliki oleh manusia
Allah
Ar-Rahim
Ar
Rahman adalah pengasih di dunia, Ar Rahim adalah penyayang di akhirat.
Ar
Rahman adalah pengasih kepada semua mahluk, sedangkan Ar Rahim hanya kepada
yang beriman.
Ar
Rahman adalah pengasih dengan satu kasih sayang, sedangkan Ar Rahim adalah
pengasih dengan seratus kali kasih sayang.
Sesuai
dengan Firman-Nya pada surat An Nisa;110
“dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatandan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada
Allah,niscaya dia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. An Nisa:110)
“Sesungguhnya telah datang
kepada kamu seorang rasul dari kaummu sendiri, sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin”. (Q.S. At
Taubah: 128)
Rasulullah
memimpin ummatnya dengan cinta , bukan dengan pendekatan kekuasaan ataupun
kekuatan, seperti diterangkan dalam ayat diatas bahwa Rasulullah berdakwah dan
menyebarkan ajaran islam dengan cinta damai, sehingga islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin.
Dengan
mengingat Allah adalah sebaik-baiknya Penyayang, maka berdo’alah kepada-Nya dan
hanya kepadanya kita bergantung karena segala urusan ada dalam pengetahuan-Nya.
Do’anya:
“Ya Tuhanku berilah aku
ampunandan kasih sayang, dan Engkau adalah pemberi kasih sayang yang paling
baik”.(Q.S. Al
Mu’minun:118)
Ar
Rahim adalah sifat Allah Yang Maha Penyayang dengan yang dapat juga di dapati
pada manusia yaitu manusia sebagai mahluknya mempunyai sifat penyayang kepada
anaknya, keluarga, dan lingkungan, dan itu adalah kehendak dari Allah. Maka
mintalah kepada Allah yang Maha Penyayang.
Pesan
Sosial
Kepedulian Sosial
(Menyayangi diri sendiri dan sesama manusia)
Menyayangi
diri sendiri menurut pandangan Allah adalah Taqwa sehingga dapat diaplikasikan
dengan beribadah terhadapnya yaitu mendirikan shalat, melaksanakan zakat,
berpuasa, berdzikir, berhaji dan bershalawat. Itu merupakan cermin bahwa kita
menyayangi diri sendiri dan perintah Allah dan As Sunnah dengan melaksanakan
perintah-Nya maka kita sekaligus mencintai-Nya (Allah dan rasul-Nya). Tetapi
ketaatan seperti itu merupakan hal yang individualistik yang hanya urusan diri
sendir dengan yang Maha Penyayang (itu merupakan hubungan kita dengan sang Maha
Penyayang=hablumminallah). Perlu diperhatikan juga bahwa kita sebagai manusia
juga mempunyai kasih sayang terhadap sesama dan tanggungjawab sosial sehingga
perlu juga mengasihi dan menyayangi terhadap sesama dengan melaksanakan sedeqah
dan amal ibadah yang lainnya terhadap sesama yaitu dengan saling membantu, peka
terhadap nasib penderitaan lingkungan sekitar, bukan berarti kita melaksanakan
perintah-perintahnya tapi kita lalai dalam membina hubungan dengan lingkungan
sekitar dan sesama. Harus saling sejalan dengan sesama dan berkeadilan sosial
bagi seluruh ummat.
Menyayangi Sesama Mahluk
Menyayangi
sesama mahluk dalam konteks Ar Rahim yaitu menunjukkan akhlak yang baik bukan
saja akhlak terhadap sesama manusia begitu juga dengan hewan dan tanaman atau
lingkungan hidup lainnya.
“barang siapa yang ingin
mendapatkan perlindungan Allah dari sengatan panasnya api neraka jahannam pada
hari kiamat, hendaklah ia menyayangi orang mukmin, (inilah) kelembutan hati” Abu Bakar r.a.
Landasan
sikap dan mental
-
Mengasihi
dan menyayangi dengan sesama melalui perilaku yang nyata, bukan hanya prihatin
tapi bantu dengan tindak lanjut dan amalan yang riil (nyata) sesuai potensi
yang ada.
-
Menujukkan
akhlak yang baik, karena Rasulullah di utus untuk menyempurnakan akhlak atau
perilaku jadi kita harus juga bisa menjadi perilaku yang menyenangkan bagi
orang banyak,tidak berkontribusi dalam perusakan lingkungan. Dan sesnantiasa
melindungi dan melestarikan lingkungan, entah itu budaya yang sesuai, ataupun
alam.
-
Mendukung
segala bentuk kepadulian sosial dan lingkungan hidup.
-
Menunjukkan
solidaritas dan saling menyayangi antar personil organisasi dan perusahaan.
“Sahabat yang beriman
ibarat mentari yang menyinari, sahabat yang setia ibarat pewangi yang
mengharumkan, sahabat sejati menjadi pendorong impian, sahabat berhati mulia
membawa kita kejalan Allah”.
(M. Antonio Syafi’i).
Daftar Pustaka
4. pustaka-online, http://pustaka-ol.blogspot.com/2012/02/area-download-e-book.html
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 2/20/2012 11:03:00 PM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....