4
AL QUDDUS
(YANG MAHA SUCI)
Dalam
Al Qur’an Al Quddus diulang 2 kali dan keduanya menunjuk kepada sifat Allah.
Dalam
Surat Al Hasyr: 23 menerangkan bahwa keagungan Allah tiada bandingan dan Dia
adalah Maha Suci dari apa yang mereka sekutukan.
Firman
Surat AL Hasyr:23
“Dialah Allah yang tiada
Tuhan Selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan
Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang
Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan” (Q.S. Al Hasyr:23)
Shahih
Tafsir Ibnu Katsir: Yang Maha Suci, menurut Wahb bin Munabbih berati Ath-Thahir
(Yang Maha Bersih). Menurut Mujahid dan Qatadah berarti Al-Mubaarak (Maha
Suci). (Ath-Thabari XXIII.302).
Ibnu
Juraij berkata: “Disucikan oleh para Malaikat” (Ad-Durrul Mantsuur: VIII/123).
AlQuddus yang berarti Yang Maha Suci ditempatkan setelah Al Malik yang menunjukkan
penyempurnaan kekuasaan dan kerajaan-Nya. Al Biqa’i dalam tafsirnya Nazm Dag-Dhurar
adalah kesucian yang tidak menerima perubahan, tidak disentuh oleh kekotoran,
dan terus menerus terpuji dengan kekalnya sifat kesucian itu. Sementara
raja-raja di duniawi ini tidak luput dari kesalahan, bahkan tidak jarang yang
melakukan kerusakan dan kekejaman sebagaimana ditegaskan dalam Friman-Nya:
“Dia
berkata, Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki satu negeri, niscaya mereka
membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina; dan
demikian pulalah yang akan mereka perbuat” (QS. An Naml :34)
Pesan
Sosial dan Moral:
1. Kesucian
seorang hamba adalah menyucikan niat, keyakinan dan kehendak dari selain Allah,
yang berarti tidak ada maksud dan tujuan selain Allah. Dengan begitu manusia
sebagai hamba-Nya mampu mengendalikan pengetahuan dan pandangan mengenai segala
sesuatu untuk berfikir, berperasaan, bersikap, berperilaku, berpenampilan,
bertindak serta berkarya hanya untuk dapat dijadikan sebagai ladang ibadah dan
menyukian maksud.
2. Al
Quddus (yang berarti bersih) adalah bersih dan jauh dari segala perbuatan yang
akan menyengsarakan orang lain, mengokohkan niat mereka dan mendorong untuk
menjadi yang terbaik kapan pun dan dalam keadaan apapun.
3. Jauh
dari perbuatan Korupsi yang sedang melanda negeri ini, dengan niat yang suci
dan memliki tujuan yang bersih. Ini akan menjadi nilai kesempurnaan bagi
manusia untuk dapat memperoleh Nur Al Quddus. Orang yang hatinya telah bersih
dan disucikan tidak akan menyimpan sesuatu apapun dalam hatinya yang akan
menimbulkan kesengsaraan, kekejaman.
4. Berfikir
sehat menghaasilkan satu kebijakan dalam kepemimpinan dan membuat solusi
kehidupan. Hati yang tenang akan menghasilakan tindakan yang menyenangkan orang
lain.
Imam
Al Ghazali Ra. Menerangkan makna Al Quddus Beliau berkata: “Dia yang Quddus itu
Maha Suci dari segala sifat yang dapat dijangkau oleh indra, dikhayalkan oleh
imajinasi, diduga oleh hati, atau yang terlintas dalam nurani dan fikiran.”
Dari
uraian singkat tersebut bahwa manusia diciptakan sempurna oleh Allah dengan
mempunyai fikiran dan kehendak, untuk dapat bertindak sesuai jangkauan
indra-indranya. Di sini kita dapat memperoleh pesan bahwa manusia harus dapat
menilai kesempurnaan adalah milik Allah, dan manusia alah makhluk yang hanya
merasakan nikmat dari pemberian-Nya dan mensucikan niat untuk dapat menjaga
kesempurnaan dan kebersihan Asma-asma-Nya. Serta menjadikan tujuan hidup kita
hanya untuk dapat bermanfaat bagi orang lain dan juga menyucikan niat hanya kara
Allah SWT.
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 9/10/2013 07:09:00 PM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....