Beasiswa ini merupakan kerjasama antara Goldman Sachs, sebuah perusahaan
jasa keuangan Internasional dengan Departemen Luar Negeri AS, yang diluncurkan
tahun 2011 lalu.
Para pengusaha-pengusaha wanita berpotensi dari seluruh dunia dikumpulkan
untuk mendapatkan pelatihan manajemen dan bisnis di Amerika Serikat, sebagai
bagian dari inisiatif 10.000 Women Global Cohort,yang disponsori
oleh Goldman Sachs.
Perwakilan Goldman Sachs, L. Brooks Entwistle, di kediaman Dubes AS,
Jakarta, Rabu sore (7/3), mengatakan, "Untuk menumbuhkan dan mengembangkan
pasar, secara sederhana kita harus mendorong peran wanita wirausaha yang lebih
besar dalam mendorong ekonomi."
Brooks mengatakan Goldman Sachs ingin memajukan kewirausahaan wanita di
seluruh dunia termasuk di Indonesia. Secara global, Inisiatif 10.000 Women
Global Cohort adalah sebuah program 5 tahun bernilai 100 juta dolar AS
yang diluncurkan oleh Goldman Sachs sejak tahun 2008, untuk memperkuat
pendidikan bisnis bagi para pengusaha wanita di negara-negara berkembang,
sehingga mereka dapat mengembangkan ekonomi dan memperluas lapangan kerja di
negara masing-masing.
"Hari ini kami telah meluluskan lebih dari 5500 wanita dari program
ini, dan kami telah melaksanakan program ini di 43 negara di seluruh
dunia," tambah Brooks Entwistle.
Tahun ini pihaknya memberikan dana 1 juta dolar dan memberikan kesempatan
belajar di Thunderbird School of Global Management, di Arizona, yang merupakan
institusi pendidikan bisnis dan manajemen terkemuka di dunia. Selama dua minggu
peserta diberikan pelatihan, kunjungan ke berbagai perusahaan dan belajar
langsung dari pelaku bisnis.
Mengambil momentum peringatan Hari Wanita Internasional yang ke-101, 8
Maret tahun ini. Kedutaan Besar AS menyambut sembilan wanita muda pengusaha
Indonesia yang telah menyelesaikan program pelatihan.
Duta Besar Scott Marciel menyatakan, "Kami melakukan program ini tidak
hanya untuk membantu Indonesia yang memang sangat penting peranannya dewasa
ini. Tetapi juga karena program ini sangat baik untuk menyediakan lebih banyak
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia dan juga banyak
negara di dunia."
Para penerima pelatihan ini umumnya merupakan pelaku bisnis menengah yang
bergerak di berbagai bidang industri mulai dari kerajinan, aksesoris, kosmetik,
industri tekstil, hingga makanan.
Laila Asri adalah pengusaha kosmetika berbahan alami dan halal yang
menggunakan merek dagang PourVous dari Surabaya, kepada VOA ia
menceritakan tentang program pelatihan bisnis yang diterimanya selama di
Amerika.
“Kemarin yang datang untuk program ini berasal dari 10 negara, mayoritas
berasal dari negara Asia Pasifik dan Mikronesia. Salah satu yang saya rasakan
disana adalah servis itu memang benar-benar luar biasa dan harus diakui kita
masih kalah jauh. Teori yang diberikan gak terlalu banyak
lebih banyak games dan praktek, sementara kalau kita mungkin
masih terlalu banyak teorinya,” demikian penuturan Laila Asri.
Pewirausaha muda indonesia harus bangkit untuk merubah nasib bangsa menjadi
bangsa yang dapt berperan penting dalam perekonomian internasional, bukan hanya
menjadi bangsa yang konsumtif tapi kita juga harus dapat menciptakan pengusaha
muda generasi ekonomi bangsa, supaya bangsa ini menjadi maju dalam segala
bidang.
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 3/07/2012 10:41:00 PM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....