———————————————————————————
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap
sosok paling kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa
dianggap kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal itu
tuduhan yang keji terhadap dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang
dinikahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan keutamaan-keutamaan beliau
yang bersumber dari ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya
agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar hal-hal negatif tentang
Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita dan berprasangka baik di hati
kita.
Nasab dan Sifat Fisiknya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah
bin Abdu asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan (ath-Thabaqat
al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan
suami dari dua orang putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya
bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu asy-Syams dan neneknya
bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah. Dari sisi
nasab, orang Quraisy satu ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman
juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang
untuk mencelanya, kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya.
Seorang tokoh di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik
menjadi suami anaknya, apalagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat
yang dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai
janggut yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang
besar, berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut
bagus, berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya
yang mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah hartanya
seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus angin yang
kencang.
- Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu
kebun tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang laki-laki lain
meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia masuk, kemudian
beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata lelaki itu adalah Umar bin
al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki meminta diizinkan masuk, beliau
terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan ia masuk, kemudian beritakan kepadanya
bahwa ia masuk surga disertai dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki
tersebut adalah Utsman bin Affan.
- Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di
letakkan di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan
lainnya, ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata Abu
Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di sebuah daun
timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata dia lebih berat
dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah daun timbangan dan umatku
diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih berat dari mereka.”
(al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari
jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya orang-orang
terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan salah seorang dari
tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka lebih berat dibanding seluruh
orang-orang terbaik tersebut.
- Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan
Memberontaknya
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang lain. Dan
ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah
pakaian (mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau bertemu
denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali. (HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun
terjadi. Dari Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan
khalayak, “Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam
mimpi, lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh. (HR.
Hakim dalam Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan
berkata, “Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar
masyarakat melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan aku
berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau bersabda,
‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’. Kemudian Utsman
berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok hari, kecuali aku sudah
menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin
Affan yang mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan kepadanya.
Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke dalam surga yang
penuh kedamaian.
Sumber: al-Bidayah wa an-Nihayah dan www.kisahmuslim.com
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 2/25/2014 03:48:00 PM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....