Indonesia Pengekspor Terbesar Produk Perikanan di antara Anggota D-8

Kelompok D-8 Negara Berkembang (disingkat D-8, Developing 8 Countries) mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam yang berkeinginan mempererat kerja sama dalam pembangunan. Delapan anggotanya mencakup Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Traktat pendirian ditandatangani di Istambul, Turki, 15 Juni 1997 (disebut Traktat Istambul), setelah didahului suatu pertemuan pemimpin.
Pada pertemuan di Bali, 13-14 Mei 2006, kedelapan negara anggota menyepakati perjanjian perdagangan (Preferential Trade Agreement, PTA) untuk menurunkan bea tarif perdagangan di antara mereka.

Organ organisasi ini adalah KTT Kepala Negara dan Menteri, suatu Dewan (yang beranggotakan para menteri luar negeri), dan suatu Komisi (sebagai organ pelaksana perjanjian). Pertemuan tingkat tinggi kepala negara diadakan dua tahun sekali.

Pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009 di laksanakan di Malaysia, dan menggelar pertemuan kembali pada tahun ini yaitu di Teheran Iran, Indonesia pada kesempatan ini mengangkat issu intra trade di antara anggota D-8, dalam pertemuan ini Menteri Perikanan dan kelautan Fadel Muhammad berkesempatan untuk menyampaikan beberapa gagasan untuk meningkatkan pembahasan perikanan dan kelautan dalam beberapa aspek seperti aquaculture, wisata bahari, mitigasi bencana di pesisir, konservasi laut, dan pengambangan pulau-pulau kecil/ terpencil.

Issu itu sangat penting karena indonesia adalah pengekspor produk perikanan terbesar diantara anggota D-8 lainnya, yaitu mencapai USD 43.627 juta ke seluruh anggota D-8, di ikuti oleh Pakistan (USD 7.145 juta)dan Malaysia (USD 3.193 juta) pada tahun 2007. Pada tahun 2010 ekspor produk perikanan Indonesia pada negara-negara D-8 mengalami kenaikan sebesar USD 78 juta.

Dalam pertemuan ini Indonesia bermaksud untuk meningkatkan kerjasama riset dalam bidang perikanan dan kelautan serta meminta dukungan RI-Iran terhadap pencalonan Indonesia Prof. Dr. Indroyono Soesilo sebagai Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization di PBB.

Sumber : Koran Madani

Ditulis oleh: Dori Hudori

td-Informasi, Updated at: 5/27/2011 04:44:00 AM