Seperti yang saya jelaskan dalam buku tersebut, proses membaca terjadi ketika mata melihat kumpulan huruf yang membentuk kata. Karena sejak lahir kita sudah menguasai berbagai kosa kata, maka kata-kata yang kita kenal akan mudah dan cepat dikenali. Adapun kata-kata yang masih asing atau jarang didengar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikenali. Proses pengenalan inilah yang kemudian diteruskan mata ke otak. Selanjutnya otak akan memproses kata demi kata, kalimat demi kalimat menjadi sebuah pengertian. Proses menciptakan pengertian ini juga mengandalkan informasi yang kita kuasai sebelumnya. Jadi jika Anda punya profesi sebagai ekonom misalnya, buku-buku dan artikel tentang ekonomi akan dengan mudah dipahami. Akan tetapi Anda mungkin mengalami kesulitan ketika membaca sastra.
Karena itu, orang yang rajin membaca secara otomatis akan memiliki kecepatan baca yang relatif lebih tinggi dari orang kebanyakan karena kebiasaan baik tersebut dan banyaknya informasi yang sudah dimiliki sebelumnya. Dalam kasus saya misalnya, ketika saya menganalisa buku-buku Speed Reading dari luar negeri, maka saya bisa menyelesaikan buku setebal 250 halaman dalam setengah jam. Ini bukan berarti saya tukang sulap, melainkan karena topik Speed Reading sangat familiar buat saya dan saya telah belajar hal ini sedikitnya sejak 12 tahun lalu. Dengan demikian, saya mudah mengusai informasi untuk topik tersebut.
Kembali ke pertanyaan semula, katakanlah kita sudah memiliki pengetahuan sebelumnya tentang topik yang dibaca dan sekarang kita berlatih membaca teks tersebut dengan cepat, mengapa muncul rasa pusing tadi?
Penyebabnya ada dua hal:
Pertama, mata Anda belum terbiasa bergerak dengan kecepatan tinggi.
Kedua, informasi yang diteruskan oleh mata Anda ke otak belum sinkron. Ini mirip komputer yang diminta memproses informasi terlalu banyak sekaligus sehingga hang.
Gerak mata dikendalikan oleh otot mata. Sama seperti otot tubuh lainnya, jika otot ini dilatih maka dia akan semakin kuat dan bergerak semakin lincah. Karena itu, dalam kelas Membaca Cepat biasanya ada sesi melatih gerak mata yang teratur sampai akhirnya lincah. Setelah otot mata lincah, maka dia bisa bergerak dengan cepat dalam mengenali kata. Bahkan kecepatannya bisa dinaikkan pada saat tertentu dan diturunkan pada saat yang lain. Mirip seperti seorang pembalap yang mengebut habis-habisan di jalur lurus dan mengurangi kecepatan di daerah tikungan.
Setelah gerak mata terlatih, proses selanjutnya adalah bagaimana agar otak memproses informasi yang diteruskan mata tadi dengan cepat. Otak manusia sangat hebat bahkan jika dianalogikan dengan komputer dia akan jauh lebih hebat dari ratusan atau bahkan jutaan super komputer yang dijalankan bersamaan. Lantas, mengapa otak kesulitan memproses informasi yang diteruskan mata? Ini terjadi karena belum terbiasa. Anda selama ini membaca lambat sehingga otak pun terbiasa bekerja lambat dalam memproses informasi. Adapun sisa waktu yang menganggur dipakai otak untuk memikirkan hal-hal lain. Itu mengapa semakin lambat kita membaca maka akan cenderung semakin banyak mengkhayal. Nah, latihlah sinkronisasi ini sehingga otak mulai terbiasa memproses informasi yang diteruskan dari mata dengan cepat.
Sumber : muhammadnoer.com
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 12/21/2010 05:42:00 AM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....