As Salam yang bermakna keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela. Dia adalah sumber dari keselamatan dan kesejahteraan.
Nama dan sifat Allah As Salam ini
disebut dalam Al Qur’an dalam surat Al-Hasyr (59): 23
“Dialah Allah yang tiada
sesembahan selain Dia, Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan”.
Imam AL Ghazali r.a. menjelaskan
bahwa makna As Salam adalah keterhindaran dzat, sifat dan perbuatan dari segala
aib, dari segala kekurangan dan dari segala kejahatan serta keburukan.
Penjelasan tersebut yang
dikemukakan oleh Al Ghazali sudah jelas bahwa pada hakikatnya tidak ada sedikit
keburukan atau kejahatan yang bersumber dari-Nya, disisi lain pemikiran dan
banyak dipertanyakan “mengapa ada kejahatan, kenapa ada penyakit, kemiskinan,
kenapa ada keburukan?, para ahli tasawuf islam, memberikan jawaban apa yang
selama ini dinamai sebagai kejahatan atau keburukan, hakikatnya hanya ada pada
pandangan nalar manusia saja.
Allah berfirman dalam Al Qur’an
surat As Sajdah (32):7
“Dia-lah yang membuat segala
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia
dari tanah”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa yang diciptakan
oleh Allah SWT adalah baik, keburukan adalah akibat keterbatasan pandangan
(perspektif) nalar manusia memandang sesuatu. Keburukan bagi seseorang belum
tentu burukbagi orang lain. Allah SWT menggambarkannya dalam firmannya: surat
Al Baqarah (2): 216
“diwajibkan atas kamu berperang,
padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal itu buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Keterangan diatas menekankan
bahwa keburukan bersifat nisbi, seperti banjir yang datangnya buruk bagi
sebagian orang dan menguntungkan bagi sebagian yang lainnya, bagi yang sedang
kebanjiran mereka mungkin harus mengungsi di tenda seadanya serta harus rela
barang-brang yang dirumah haru terendam banjir, tapi bagi yang lain mereka
dapat keuntungan dengan mengojek mengantarkan para karyawan serta yang
mengendarai motor untuk menyebrangi banjir sehingga mere mendapatkan karena
usahanya ini adalah keuntungan bagi mereka, menjual jasa penyebrangan atau sang
penangkap ikan yang panen tangkapan ikan, buruk bagi sebagian orang dan baik
bagi sebagian yang lainnya dilihat dari hikmah yang Allah berikan. Contoh
lainnya lagi seperti singa, buaya, harimau dan hewan predator lainnya mereka
mungkin adalah ancaman dan bahaya bagi sebagian hewan yang dimangsanya, tetapi
disini adalah kebaikan karena ini untuk keseimbangan alam ditinjau dari hikmah
yang diberikan Allah SWT, karena itu akan menstabilkan ekosistem alam yang ada
dan membuat rantai makanan yang tersedia di alam menjadi utuh.
Disini kita harus dapat mengamil
hikmah dari pelajaran yang diberikan oleh Alah entah itu sesuatu yang baik
maupun keburukan. Bahwa sifat Allah As Salam menuntut kita untuk menghindari
penyakit hati, jiwa, akal, indrawi dan fisik, dari segala kekurangan, dengki
(hasud) serta keinginan untuk berbuat kejahatan (keburukan).
Beberapa point yang dapat kita
aplikasikan menurut sifat Allah As Salam (Yang Maha Sejahtera)
1. Berfikir positif membuat kita
lebih sadar bahwa kebaikan yang telah diberikan adalah karunia-Nya, dan
keburukan yang diberikan harus kita sikapi dengan lapang dada dan ikhlas,
dibalik keburukan pasti ada hikmah yang telah Allah berikan untuk kita ataupun
yang lain.
2. Menjauhkan diri kita dari
penyakita hati : dengki (hasud), berprasangka buruk, iri, riya, takabur dan
lainnya.
Selalu mendekatkan diri kepada Allah karena Allah lah
yang Maha Sejahtera dan Yang Memberikan Keamanan, selalu berdo’a dan meminta
pertolongan hanya kepada-Nya.
Ditulis oleh: Dori Hudori
td-Informasi, Updated at: 2/02/2014 07:30:00 PM
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda ke web ini, Silahkan berkomentar dengan bijak....